Total Pageviews

Pages

Unknown On Wednesday 17 July 2013

Mau jadi sahabat yang baik buat temen kamu? Salah satu caranya harus jadi pendengar yang baik. Jadi pendngar yang baik itu nggak mudah sih. Kita harus tau persis gimana posisi dia saat itu. Apalagi untuk memberi solusi yang terbaik untuknya. Hmm.. terus gimana dong? 
Kita harus mahir untuk menjadi "Peer Counsellor Remaja" tentunya. Nah berikut ini hasil pelatihan seminar yang diulas langsung oleh Psikolog sukses, yakni bagaimana menjadi Peer Counsellor remaja yang baik. Ini juga sebagai langkah awal menjadi psikolog yang bijak. Kita akan belajar seakan-akan kita menjadi psikolog yang sedang menangani klien kita. Enjoy it :)





PEER COUNSELLOR REMAJA
( Suatu Pelatihan Optimalisasi Peran Remaja Dalam Menciptakan Remaja Yang Berpotensi, Empatik, Sehat, Berkepribadian Dan Bermanfaat )


I.                    Latar Belakang Peer Counsellor Remaja.

             Perlu diakui dan disadari bahwa beberapa tahun terakhir ini kehidupan remaja / generasi muda cenderung ke pola pergaulan dalam kehidupan yang mengkhawatirkan untuk generasi-genarasi mendatang yang menjadi harapan bangsa.
             Hal ini dapat terjadi karena kurangnya kepedulian, perhatian dan kontrol pihak orang tua terhadap putra purtinya dalam pergaulan kehidupan selepas pulang sekolah. Sehingga cukup banyak remaja yang sebenarnya berpotensi menjadi korban pergaulan di luar garis dan norma-norma yang wajar.
           Bertitik tolak pada hal tersebut di atas banyak remaja / generasi muda yang mempunyai masalah yang beragam dengan bentuk dan kadarnya yang berfariasi dari yang kecil hingga yang tergolong serius.
                 Untuk menetralisir permasalahan remaja / generasi muda tersebut perlu adanya kepedulian pihak luar  untuk memecahkan dan memberi solusi yang produktif dalam berbagai macam masalah yang terjadi dalam hal ini disebut “Counsellor Remaja” ( Peer Counsellor ).
Jadi dengan hadirnya Counsellor Remaja  di harapkan tumbuh Counsellor-counsellor remaja baru yang berbakat dan bersama-sama peduli untuk sharing dalam menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang dihadapi sesama teman yang akhirnya secara bertahap permasalahan tersebut nantinya dapat diatasi dan  dapat mengembalikan kondisi remaja / generasi muda yang bermasalah dalam pergaulan kehidupan  yang wajar  sehingga dapat membentuk dan menciptakan generasi muda harapan bangsa yang potensial dan bermanfaat.


1.        Pengertian Konseling.

Konseling adalah suatu seni menolong seseorang dengan melalui suatu proses tahapan tertentu sampai seseorang yang ditolong         ( klien ) dapat menyesuaikan diri dan keluar dari permasalahan yang dihadapi. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:


  •    Memberi saran
  •    Diskusi – diskusi teraupetik
  •    Administrasi dan interpretasi hasil tes
  •    Bimbingan karir/pekerjaan
2.       Karakteristik Seorang Counselor.


  • Seorang Counselor harus bijak dan berwibawa,
  • Mempunyai identitas
  • Menghormati dan menghargai diri sendiri bahwa dirinya memiliki suatu potensi yang tidak dimiliki orang lain.
  • Mampu mengenali dan menerima “kekuasaan” diri. Artinya sebagai counselor, kita hanya dapat menerima dan mengatasi permasalahan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
  • Terbuka untuk perubahan. Kita harus dapat menjadi seorang counselor yang terbuka dalam penyelesaian masalah agar diperoleh hasil yang sesuai dengan harapan.
  • Membangun hidup berdasarkan pilihan–pilihannya sendiri.
  • Merasa hidup dan pilihan–pilihannya berorientasi pada kehidupan
  • Otentik, tulus, dan jujur
  • Humoris
  • Membuat kesalahan dan berani mengakuinya
  • Hidup di masa kini
  • Menghargai kekuatan budaya
  • Peduli pada kesejahteraan orang lain
  • Sangat terlibat dan mendap[atkan makna dari kehidupannya
  • Mampu mengelola batasan – batasan yang sehat

3.      Kunci Keberhasilan Seorang Counselor.


  •   Sebuah proses konseling akan berhasil bila tercipta hubungan yang produktif antara konselor dan klien.
  •    Hubungan yang produktif adalah hubungan interaktif yang berkembang berdasarkan rasa saling percaya.
  •           Konselor “bertugas” untuk membimbing klien :
*Menyadari potensi – potensi yang dimilikinya.
*Mempelajari keterbatasan–keterbatasannya untuk mengaktualisasikan potensi – potensinya.
*Membangun (memilih) masa depan yang diharapkan
  •           Klien bertanggung jawab pada pilihannya sendiri.

4.      Etika Dalam Konseling.


  •    Prinsip dasar : Mendahulukan kebutuhan klien, menghormati klien, dan melakukan praktik dalam batas – batas professional ( kode etik profesi )
  •     Isu etik terpenting Informed Consent (yaitu memberi informasi kepda klien tentang hal yang akan dilakukan sebelum mendapatkan persetujuan) dan konfidensialitas
  •     Beberapa isu yang perlu dipertimbangkan : latar belakang kultur budaya klien, proses asesmen dan adanya kemungkinan counselor “berperan ganda” dalam hubungannya dengan klien.
5.      Subyek dan Obyek Konseling.

a. Yang menjadi subyek konselling adalah setiap orang yang mempunyai kepedulian untuk mengatasi / menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh seseorang ( klien ) secara sistematis dan professional dalan hal ini ( konselor, psikolog, psikiater, pekerja social dan penolong awam ).

b.    Yang menjadi obyek konseling adalah semua orang yang mempunyai masalah yang dapat mengganggu perkembangan kelangsungan hidupnya dan orang tersebut termotivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.


6.      Tujuan Konseling.

                 Yang menjadi tujuan konselling adalah mengembalikan  kondisi  seseorang / remaja / generasi muda yang bermasalah dalam pergaulan kehidupan  yang wajar  sehingga dapat membentuk dan menciptakan generasi muda harapan bangsa yang potensial dan bermanfaat.


7.      Proses Konseling


  •         Tahap 1:
    Membina Hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan klien


  •     Tahap 2:
    Mendefinisikan, mengerti keterbatasan peran dan kebutuhan


  •        Tahap 3:
    Proses konseling dengan prinsip bawang Bombay


  •     Tahap 4:
    Menutup atau mengakhiri relasi konseling


8.      Memahami Permasalahan.

Seorang Counsellor sebelum memecahkan masalah yang dihadapi oleh kliennya harus memahami permasalahan yang dihadapi oleh kliennya.
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan komunikasi dua arah yang produktif dan saling percaya antara counselor dan kliennya sehingga counselor dapat menyimpulkan dan masuk dalam permasalahan yang dihadapi oleh kliennya.

9.      Pemecahan Masalah
- Deskripsikan masalah
  •   Menolong klien memperjelas isu – isu penting yang harus diubahnya.
- Pilihan/Alternatif
  •     Menolong klien menetapkan hasil yang ingin dicapainya
-  Evaluasi pilihan
  •  Meyakinkan klien atas solusi yang dipilihnya dengan mengevaluasi secara keseluruhan pilihannya tersebut.
- Tetapkan pilihan
  •  Membantu klien mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan – tujuannya.
- Rencana tindakan
  •   Membantu klien menerapkan rencana mereka.

10.   Langkah-langkah Dalam Pemecahan Masalah.

a. Menolong klien dengan memberi penjelasan tentang isu-isu penting yang harus diubahnya.
b. Menolong klien dengan menetapkan hasil-hasil yang ingin dicapainya.
c. Membantu klien mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan-tujuannya / harapan-harapan klien.
d.  Membantu klien dalam menerapkan rencana-rencananya.

11.    Penutup.

Dari hasil pelatihan Peer Counsellor untuk remaja pada hari Sabtu, 8 Agustus 2009 di Convention Hall Lt. 4, Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan, Surabaya yang diikuti oleh para remaja tingkat SMP / SMU di Surabaya


Hasil pelatihan ini mudah-mudahan dapat dikembangkan dan di praktekkan di lingkungan masyarakat khususnya kalangan remaja dan dapat tumbuh Counselor-counsellor baru yang berbakat dan produktif yang dapat dikembangkan

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Powered by Blogger.